Suatu hari saya sedang mengantar teman ke stasiun, setelah semua
naik kereta saya melihat besi rail panjang tidak berpenghuni dan saya
memutuskan untuk mencoba berlatih balance sepanjang rail tersebut
sampai seorang satpam datang menghampiri dan bertanya ;
Satpam : lagi apa de ?
Saya : lagi maen aja pa, latihan keseimbangan. (sambil tersenyum)
Satpam : mendingan turun de.
Saya : tanggung pak sedikit lagi sampai
Satpam : mendingan turun de. (masih mengulang kalimat yang sama).
Akhirnya saya turun sambil senyum padahal sedikit lagi sampai ke ujun dari rail panjang tersebut.Cerita diatas saya yakin merupakan satu dari sekian banyak cerita dari teman-teman praktisi parkour ketika berlatih. Diusir satpam, dimarahi orang sekitar, dibilang aneh, itu menjadi hal yang lumrah terjadi. Parkour adalah sebuah hal yang masih baru dan asing di masyarakat, sehingga orang masih belum banyak tahu tentang apa yang kita lakukan ketika berlatih parkour. tembok yang tadinya tidak pernah ada yang sentuh tiba2 dipanjati, rail yang tadinya jadi pembatas tiba2 dipergunakan untuk bermain, sehingga nampak tidak “normal” untuk orang-orang sekitar.
Ketika Thomas dan Stephane berkunjung ke Indonesia saya sempat bertanya dan berbincang tentang hal ini. Menurut mereka itu wajar terjadi, karena kita sedang berada di tahap awal, dan paling sulit. Tahap ini adalah tahap dimana kita memperkenalkan parkour kepada orang sekitar, dimana kita harus lebih menjelaskan apa itu parkour dan kita datang ke tempat tersebut bukan untuk merusak, tapi untuk berlatih. Disinilah setiap praktisi harus tahu apa itu parkour, dan mengamalkan salah satu filosofi ketika berlatih yaitu “Leave no trace” (selalu tinggalkan tempat berlatih seperti sebelum kita datang, dengan kata lain tidak merusak).
Jadi ketika didatangi otoritas setempat jangan kabur, tapi diam disitu dan jelaskan. Ketika disuruh untuk pindah tempat, hargai permintaannya dan lakukan, datang lagi lain kali dengan meminta izin dan sedikit menjelaskan apa yang kita lakukan. Lakukan pendekatan-pendekatan personal, lebih banyak melakukan pengenalan tentang apa itu parkour. dengan usaha seperti ini seiring dengan berjalannya waktu orang akan tahu apa yang kita lakukan dan mulai mengerti.
Langkah awal itu selalu yang paling sulit, tapi dengan melakukan langkah pertama kita sudah melakukan hampir setengah dari keseluruhan.
Keep Practicing
0 komentar:
Posting Komentar